Proses terjadinya masalah kesehatan lingkungan

Lingkungan yang kita tempati saat ini telah mengalami kemunduran kualitas. Hal ini disebabkan oleh berbagai kerusakan oleh keegoisan manusia dalam memanfaatkan alam dan fasilitasnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Alam yang telah diamanahkan oleh Allah SWT kepada manusia telah rusak oleh tangan-tangan jahil manusia itu sendiri.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Manusia harus menyadari bahwa lingkungan hidup terdiri dari unsur yang saling terkait dan berinteraksi. Unsur – unsur lingkungan hidup tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.     Unsur hayati (biotik)
Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik.
1.     Unsur sosial budaya
Sistem nilai, gagasan dan keyakinan dalam perilaku manusia sebagai makhluk sosial. Kehidupan sosial budaya ini berfungsi untuk menteraturkan kehidupan manusia berdasarkan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
1.     Unsur fisik (abiotik)
Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari  benda-benda tidak hidup seprti tanah, air, udara, iklim dan lain-lain. Unsur ini juga sangat diperlukan peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
Penyebab kerusakan lingkungan hidup, dibagi menjadi 2 faktor, yaitu :
1)      Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam.
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah banyak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Hal tersebut dapat dilihat dari efek yang ditimbulkan oleh gempa yang baru-baru ini terjadi di berbagai wilayah Indonesia sebagai contohnya di Sumatera Barat.
Akibat dari getaran gempa yang dahsyat telah mengakibatkan bukit-bukit mengalami longsor sehingga satu desa ikut tertimbun termasuk manusia, hewan dan pepohonan.
Peristiwa alam lainnya adalah letusan gunung berapi, peristiwa ini adalah fenomena alam yang dapat merusak lingkungan hidup bagi daerah yang terjangkau efek dari ledakannya. Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Adapun bahaya yang ditimbulkan letusan gunung berapi berupa :
1.     Hujan abu vulkanik
Hal ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan.
1.     Lava panas
Hal ini akan mengakibatkan kerusakan apa pun yang di lalui.
1.     Awan panas
Hal ini akan mengakibatkan kematian bagi makhuk hidup yang dilalui.
1.     Gas beracun
Hal ini akan mengakibatkan kematian bagi makhuk hidup yang menghirupnya.
1.     Gempa bumi
Hal ini akan mengakibatkan kerusakan berupa longsoran dan retakan tanah.
2)      Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat faktor manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia harus bisa membawa dampak yang baik bagi lingkungan. Apabila diabaikan maka akan terjadi kerusakan lingkungan, seperti :
1.     Pencemaran air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal salah satunya oleh kandungan meningkatnya jumlah kandungan nutrient.yang dapat mengarah pada eutrofikasi,yaitu peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang akan mengganggu ekosistem.
Selain itu pula pencemaran dapat disebabkan oleh limbah industri yang mengandung zat polutan seperti logam berat, toksin organik dan minyak. Pencemaran air ini akan mengakibatkan matinya biota laut di air sebagai contoh ikan, rumput laut dan terumbu karang,
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air.
Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :
1.     Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
2.     Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3.     Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4.     Limbah pengolahan kayu
5.     Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6.     Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
1.     Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk ke dalam tanah dan merusak tanah. Sehingga tanah tersebut tidak baik bahkan tidak dapat digunakan bercocok tanam. Keadaan ini sangat merugikan bagi manusia yang tinggal diatas tanah yang telah tercemar. Hal ini pernah terjadi di Jepang sebagai akibat dari pengeboman yang dilakukan oleh Amerika Serikat menggunakan bom atom. Tanah telah tercemar oleh kimia bom atom dan tidak bisa ditanami. Sehingga Jepang mengembangkan cara bercocok tanam dengan media air.
Pencemaran ini banyak diakibatkan oleh sampah, baik yang organik maupun nonorganik. Sampah organik dapat di uraikan oleh mikroba tanah menjadi lapisan atas tanah yang di sebut tanah humus. Akan tetapi, sampah anorganik/nonorganik tidak bisa diuraikan. Bahan pencemar itu tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang.
Zat-zat limbah yang meresap ke tanah juga tidak dapat hilang dalam jangka waktu yang lama. Zat-zat limbah yang masuk ke tanah di serap oleh tanaman dan tetap menetap di dalam tubuh tumbuhan itu, karena tumbuhan tidak dapat menguraikannya. Limbah industri yang mengotori tanah biasanya adalah pupuk yang berlebihan dan penggunaan herbisida serta pestisida. Zat pencemar yang menetap pada tumbuhan itu, terus berpindah melalui jalur rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sehingga perpindahan itu menyebabkan adanya zat pencemar dalam setiap tubuh organism yang melangsungkan proses rantai makanan.
Hal ini akan menimbulkan menurunnya kualitas organisme, berupa kurangnya ketahanan terhadap gangguan dari luar. Selain pencemaran, kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh pengambilan sumber daya alam dan pemanfaatannya, serta pola pertanian. Kerusakan itu antara lain terjadinya erosi dan banjir. Kerusakan lingkungan yang menimbulkan banyak bencana menimbulkan gagasan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerusakan itu. Manusia berusaha melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan dan mengadakan perbaikan terhadap kerusakan itu. Pencegahan kerusakan lingkungan dan pengusahaan kelestarian dilakukan baik oleh pemerintah maupun setiap individu.
1.     Pencemaran udara
Pencemaran udara kebanyakan disebabkan oleh polutant yang di hasilkan oleh bahan bakar fosil yang menghasilkan asap buangan yang berasal dari pabrik, mesin-mesin kendaraan bermotor. Pembakarannya menghasilkan residu berupa CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), timbal (Pb). Residu tersebut banyak dikandung oleh asap kendaraan bermotor. Pencemaran udara banyak ditemui di kota-kota besar yang memiliki jumlah kendaraan bermotor yang banyak yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Hal tersebut akan menimbulkkan kemacetan sehingga memperparah tingkat pencemaran udara.
Apabila kadar CO2 di atmosfer berlebihan dan tidak dapat segera di ubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang di tebang setiap tahunnya, maka CO2 beserta debu akan membentuk lapisan seperti kaca, sehingga sinar ultra violet dari cahaya matahari yang masuk ke bumi yang mengenai tanah akan di pantul kan kembali ke atmosfer dan di pantul kan kembali oleh lapisan CO2 yang telah terbentuk di atmosfer kembali ke bumi dan demikian seterusnya peristiwa ini di sebut sebagai efek rumah kaca (green house). Sehingga suhu bumi akan meningkat atau terjadi global warming.
Global warming membawa dampak negatif yang besar bagi keseimbangan ekosistem di bumi. Akibat dari pemanasan global maka akan terjadi pencairan es di kutub sehingga bertambahnya naiknya  permukaan air laut di seluruh dunia dan dataran rendah akan terendam.
Gas CO dapat membahayakan orang yang mengisapnya. Jika proses pembakaran tidak sempurna, maka akan menghasilkan karbon monoksida (CO). Gas CO jika terhirup akan mengganggu pernapasan. Gas ini sangat reaktif sehingga mengganggu pengingatan oksigen oleh hemoglobin dalam darah. Jika berlangsung terus menerus, dapat mengakibatkan kematian. Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak bereaks, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berbahaya. Banyak di gunakan untuk mengembangkan busa kursi, untuk AC, pendingin lemari es dan penyemprot rambut. Tetapi, ternyata ada juga keburukan dari gas ini. Gas CFC yang naik ke atas dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3), yang merupakan pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet. Radiasi ultra violet dapat mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker mata. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon. Gas SO dan SO2 juga dihasilkan dari hasil pembakaran fosil. Gas ini dapat bereaksi dengan gas NO2 dan air hujan dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, serta bangunan-bangunan jadi cepat rusak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar